Ketidakpastian Kepemimpinan KPU Jabar: Enam Nama Calon Ketua Masih Dalam Pembahasan Setelah Pemberhentian Ummi Wahyuni

Bandung.Proses pemilihan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat yang baru masih berlangsung, menyusul pemberhentian Ummi Wahyuni oleh KPU RI pada Rabu (4/12). Saat ini, sidang pleno rekapitulasi perhitungan suara Pilgub Jabar 2024 dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) Aneu Nursifah.

Ketua Divisi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan menjabat sebagai Ketua KPU Jabar definitif. “Masih dalam pembahasan. Dalam diskusi, ada beberapa nama yang muncul dan belum menemukan titik temu,” kata Hedi di Kantor KPU Jabar, pada Minggu (8/12/2024)

Dikutip dari Antara, Ketua KPU Jabar selanjutnya akan berasal dari salah satu komisioner yang ada saat ini. Beberapa nama yang beredar antara lain Aneu Nursifah, Hedi Ardia, Abdullah Sapi’i, Adie Saputro, Hari Nazarudin, dan Ujang Kusumah Atmawijaya. “Masih dalam tahap lobi-lobi,” tambahnya.

Pemberhentian Ummi Wahyuni terjadi setelah sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Selasa (3/12), di mana Ummi dinilai melanggar kode etik. Kasus ini berawal dari aduan Eep Hidayat terkait pergeseran suara partainya kepada calon anggota DPR RI dari Partai NasDem di Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar IX, yang meliputi Sumedang, Majalengka, dan Subang.

DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan keputusan untuk memberhentikan Ummi dari jabatannya. “Menjatuhkan sanksi peringatan keras dan pemberhentian dari jabatan ketua kepada teradu Ummi Wahyuni,” ujar anggota DKPP, J. Kristiadi.

Dalam sidang tersebut, DKPP menemukan bukti bahwa hasil suara Partai NasDem di Dapil Jabar IX mengalami pergeseran. Meskipun para saksi sempat protes dan perbaikan dilakukan, tidak terdapat perubahan signifikan dalam dokumen yang diserahkan. Hal ini menunjukkan kurangnya upaya dari KPU Provinsi Jabar untuk memverifikasi kesesuaian data sebelum ditandatangani oleh Ketua KPU yang saat itu menjabat.

Situasi ini menimbulkan ketidakpastian di KPU Jabar, di mana pengambilan keputusan yang cepat dan efektif sangat dibutuhkan menjelang pemilu yang akan datang. Dengan enam nama calon yang masih dalam tahap lobi, masyarakat pun berharap agar proses ini segera rampung demi kelancaran pelaksanaan pemilu.

(Fhirman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *