Kabupaten Bogor.Pernyataan kontroversial Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Bogor, Euis Bahyuroh, yang dianggap arogan dan menantang anggota legislatif, menuai kecaman dari aktivis mahasiswa. Hal ini disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bogor, Yuswan, dalam keterangan persnya.
Yuswan menjelaskan bahwa Euis Bahyuroh terkesan meremehkan kritik yang disampaikan oleh seorang anggota legislatif Kabupaten Bogor dan bahkan menantang organisasi-organisasi lain di daerah tersebut. “Sebagai Ketua Himpaudi Kabupaten Bogor, Euis Bahyuroh seharusnya bersikap santun dan dapat menciptakan kondisi yang baik di ranah pendidikan,” ungkapnya.
Yuswan menambahkan bahwa sikap Euis yang menantang organisasi lain menunjukkan kurangnya keseriusan dalam jabatannya sebagai tokoh pendidikan. Ia juga mengungkapkan temuan mengenai perbincangan Euis yang menyebutkan adanya isu fee proyek dalam pengadaan seragam, yang dinilai sangat tidak pantas.
“Bicara tentang fee proyek sangat tidak seharusnya. Seorang tokoh pendidikan idealnya fokus pada peningkatan mutu pendidikan, bukan mengurusi fee proyek,” tegas Yuswan. Ia menilai bahwa Euis Bahyuroh telah mengabaikan tujuan utama pendidikan yang berkualitas.
Yuswan mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya dinas yang membidangi pendidikan, untuk mengambil sikap tegas terhadap kasus ini. Ia meminta agar Dinas Pendidikan mengirimkan surat rekomendasi kepada Himpaudi Jawa Barat untuk mencopot jabatan Euis Bahyuroh karena dianggap menyalahi arah gerak organisasi pendidikan.
“Jika Dinas Pendidikan tidak mengambil tindakan tegas, kami akan mengirimkan surat kepada Himpaudi Jabar dan menggelar aksi di depan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk mendesak Kepala Dinas mundur dari jabatannya,” tutup Yuswan.
Pernyataan ini mencerminkan keresahan aktivis mahasiswa terhadap kepemimpinan Euis Bahyuroh dan harapan akan adanya perbaikan dalam pengelolaan pendidikan di Kabupaten Bogor.
(Fhirman,Dody)