Kabupaten Cianjur. Wilayah Cianjur Selatan mengalami bencana alam yang mengakibatkan pergeseran tanah dan banjir bandang, berdampak luas pada beberapa kecamatan. Kejadian tersebut terjadi pada Senin 3 Desember 2024, menyebabkan kerusakan yang signifikan dan mengakibatkan korban jiwa.
Berdasarkan pengamatan relawan bencana dari FPI beberapa Kecamatan terdampak bencana ini, antara lain:
– Kecamatan Tanggeung
– Kecamatan Kadupandak
– Kecamatan Leles
– Kecamatan Cibinong
– Kecamatan Sindang Barang
– Kecamatan Agrabinta
Akibat pergerakan tanah, sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah, termasuk, Rumah, Pondok pesantren, Majlis ta’lim.
Di Kampung Cikawung, terjadi longsor yang menimpa sebuah ruko tempat tinggal. Tebing setinggi 10 meter di belakang ruko tersebut longsor dan menimpa tiga anggota keluarga. Korban yang terkena longsoran adalah seorang ayah, ibu, dan anak balita.
Ibu bernama Yasma dan anak balita bernama Akila dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsoran setebal 2 meter, sementara suaminya, Hilman, berhasil selamat. Total korban jiwa dalam peristiwa ini tercatat sebanyak tiga orang, dengan dua meninggal dunia dan satu selamat.
Sebagian warga yang terdampak terpaksa mengungsi di kantor balai desa dan rumah keluarga terdekat. Meskipun beberapa akses jalan sempat terputus akibat longsor, saat ini jalan tersebut sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Dikutip dari Detik.com, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, adanya bencana alam yang tengah melanda wilayah Cianjur, kini pihaknya menetapkan status darurat bencana.
“Sudah ditetapkan status darurat selama 14 hari, dan kami dari Pemda Cianjur meminta doanya agar kami bisa terus membantu korban yang terdampak bencana,” ujar Herman, Kamis (5/12/2024).
“Yang terdampak bencana ialah Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pegelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak dan Tanggeung,” kata dia.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, serta perlunya langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak di masa mendatang. Tim SAR dan relawan setempat terus melakukan upaya penanganan dan pemulihan bagi masyarakat yang terdampak.
(Dede.K)