Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. H. Adityawarman Adil, S.Si, M.Si. dan Ustadz.Asep Abdul Qodir Ketua Aliansi Umat Islam Aswaja kota Bogor, saat audensi dan menyerahkan berkas penolakan PWI LS, pada Rabu (6/7/2025).Dok: Istimewa

Kota Bogor.Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil menerima kunjungan rombongan Aliansi Ummat Islam Aswaja Kota Bogor di ruang kerjanya, rombongan merupakan perwakilan ormas pecinta habaib dari 6 kecamatan di Kota Bogor.

‘Kami datang untuk diskusi membuat Kota Bogor yang tetap kondusif”, ujar Asep Abdul Qodir, koordinator Aliansi Ummat Islam Aswaja Kota Bogor, Rabu 06 Agustus 2025.

Urgensi diskusi ini, menurut Asep, guna mencegah terjadinya kegaduhan antar ormas Islam seperti yang terjadi di Pemalang belum lama ini. “Kami sangat prihatin dengan kejadian di Pemalang. Kegaduhan seperti itu bisa jadi bukan hanya di Pemalang”, ungkap Asep.

Di Kota Bogor, menurutnya, sudah ditemukan indikasi ke arah sana. Sejauh ini indikasinya masih kecil tapi kalau dibiarkan akan membesar. ”Jangan sampai Kota Bogor jadi kisruh”, ujar Asep.

‘Bogor harus dijaga agar tetap nyaman, tentram dan kondusif”, tandas Asep

Dalam kesempatan tersebut Asep menyerahkan kepada Adityawarman surat petisi penolakan terhadap ormas PWI-LS (Perjuangan Wali Songo Indonesia-Laskar Sabilillah) di Kota Bogor. Asep juga meminta bantuan Adityawarman agar surat tersebut diteruskan ke Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan MUI Kota Bogor.

Adityawarman sepakat bahwa Kota Bogor harus kondusif. “Kota Bogor yang kondusif tentu akan kita pelihara”, ujarnya.

‘Semua mukmin bersaudara. Karena itu bila ada permasalahan, kita akan cari solusinya”, tambahnya.

Adityawarman menyarankan agar aliansi juga menyampaikan aspirasinya tersebut kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Bogor. “Kita punya MUI. MUI bisa mengeluarkan fatwa”, ucapnya.

“Fatwa MUI menjadi rujukan bagi Forkopimda”, pungkas dia.

(Wawan.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *